Pages

Rabu, 20 Mei 2015

DERITADAN BAHAGIA SAMA SAJA

DERITA DAN BAHAGIA SAMA SAJA

            Tak ada satu manusiapun yang hidup di dunia ini tanpa rintangan, untuk menjadi manusia yang lebih baik tentu Alloh akan menguji setiap hambanya untuk mengetahui seberapa besar kadar keimanan terhadapnya. Ketika ujian datang silih berganti, manusiapun selalu mengeluh seakan akan tiada habisnya penderitaan, padahal permasalahan yang kemarin belum juga selesai ternyata ujian pun sudah datang menanti.
            Hidup ini ibarat roda yang selalu berputar kadang di bawah kadang juga di atas, kadang susah kadang juga senang, semuanya datang silih berganti. Di mata manusia kebanyakan, kesusahan itu di artikan terhadap materi keduniawian dan kebahagiaan  di artikan jika hidup dalam bergelimangan harta padahal itu bukanlah patokan. Derita dan bahagia di dunia ini adalah fana yang semuanya sama sama akan berlalu tak ada satupun yang kekal di dunia ini. Kebahagiaan itu bukanlah di nilai dari hartanya dan derita juga bukan dinilai dari miskinya harta, bahagia di dunia belum tentu bahagia di akhirat dan sengsara di dunia jga belum tentu sengsara di akhirat.

“Sesungguhnya Alloh lebih mencintai hambanya yang tetap tawakal dan sabar jika di uji dengan kesusahan”

            Di dunia ini kita cenderung memilih kesenangan bukan penderitaan, tapi apalah daya semuanya sudah ada yang mengatur. Ujian  yang di berikan kepada kita bukan berarti Alloh tidak suka pada kita tapi semata mata untuk melatih kesabaran dan selalu bersyukur atas apa yang di miliki. Sedangkan kesenangan di dunia tanpa di sadari bisa menjadikan kita lalai karena rasa yang ingin selalu memiliki sehingga lupa akan tujuan hidup kita sesungguhnya. Bukankah Alloh menciptakan jin dan manusia dan semua makhluk hidup yang ada di dunia ini hanya untuk menyembahnya. Derita dan bahagia tidaklah ada bedanya jika kita menyadari bahwa dunia ini hanyalah fatamorgana dan semua yang kita miliki hanyalah titipan yang semuanya sama sama akan musnah.


            Hidup di dunia ini bagai sebuah mimpi yang nantinya akan terbangun juga untuk di kehidupan yang selanjutnya. Bagi seorang muslim hidup itu hanya di antara adzan dan sholat, tetapi Alloh tidaklah menciptakan manusia dengan sia sia dengan kesempurnaan yang di miliki manusia dan tidak di miliki oleh makhluk lain. Maka dari itu janganlah menjadi orang yang hidup namun tiada umur. Setelah kita sadar bahwa usia yang pendek ternyata dapat di perpanjang dengan jasa sebagai pusaka yang akan di tinggalkan nanati.                    
                                          
                Latahzan’’ hidup di dunia ini tidaklah lama, susah dan senang sama saja tak ada yang abadi, kita hanya menunggu hari ini dan esok, mari kita renungkan apa tujuan kita hidup di dunia, persiapkan diri kita untuk hidup di kehidupan yang sesungguhnya….,!


0 komentar:

Posting Komentar