DERITA DAN BAHAGIA SAMA SAJA
Tak
ada satu manusiapun yang hidup di dunia ini tanpa rintangan, untuk menjadi
manusia yang lebih baik tentu Alloh akan menguji setiap hambanya untuk
mengetahui seberapa besar kadar keimanan terhadapnya. Ketika ujian datang silih
berganti, manusiapun selalu mengeluh seakan akan tiada habisnya penderitaan,
padahal permasalahan yang kemarin belum juga selesai ternyata ujian pun sudah datang
menanti.
Hidup ini ibarat roda yang selalu berputar kadang di bawah kadang juga
di atas, kadang susah kadang juga senang, semuanya datang silih berganti. Di
mata manusia kebanyakan, kesusahan itu di artikan terhadap materi keduniawian
dan kebahagiaan di artikan jika hidup
dalam bergelimangan harta padahal itu bukanlah patokan. Derita dan bahagia di
dunia ini adalah fana yang semuanya sama sama akan berlalu tak ada satupun yang
kekal di dunia ini. Kebahagiaan itu bukanlah di nilai dari hartanya dan derita
juga bukan dinilai dari miskinya harta, bahagia di dunia belum tentu bahagia di
akhirat dan sengsara di dunia jga belum tentu sengsara di akhirat.
“Sesungguhnya Alloh lebih mencintai hambanya yang
tetap tawakal dan sabar jika di uji dengan kesusahan”
Di
dunia ini kita cenderung memilih kesenangan bukan penderitaan, tapi apalah daya
semuanya sudah ada yang mengatur. Ujian yang di berikan kepada kita bukan berarti
Alloh tidak suka pada kita tapi semata mata untuk melatih kesabaran dan selalu
bersyukur atas apa yang di miliki. Sedangkan kesenangan di dunia tanpa di
sadari bisa menjadikan kita lalai karena rasa yang ingin selalu memiliki
sehingga lupa akan tujuan hidup kita sesungguhnya. Bukankah Alloh menciptakan
jin dan manusia dan semua makhluk hidup yang ada di dunia ini hanya untuk
menyembahnya. Derita dan bahagia tidaklah ada bedanya jika kita menyadari bahwa
dunia ini hanyalah fatamorgana dan semua yang kita miliki hanyalah titipan yang
semuanya sama sama akan musnah.
Hidup di dunia ini bagai sebuah mimpi yang nantinya
akan terbangun juga untuk di kehidupan yang selanjutnya. Bagi seorang muslim
hidup itu hanya di antara adzan dan sholat, tetapi Alloh tidaklah menciptakan
manusia dengan sia sia dengan kesempurnaan yang di miliki manusia dan tidak di
miliki oleh makhluk lain. Maka dari itu janganlah menjadi orang yang hidup
namun tiada umur. Setelah kita sadar bahwa usia yang pendek ternyata dapat di
perpanjang dengan jasa sebagai pusaka yang akan di tinggalkan nanati.
Latahzan’’ hidup di dunia ini
tidaklah lama, susah dan senang sama saja tak ada yang abadi, kita hanya menunggu
hari ini dan esok, mari kita renungkan apa tujuan kita hidup di dunia,
persiapkan diri kita untuk hidup di kehidupan yang sesungguhnya….,!
0 komentar:
Posting Komentar