Rabu, 02 Januari 2019
Jumat, 04 September 2015
Rabu, 20 Mei 2015
DERITADAN BAHAGIA SAMA SAJA
DERITA DAN BAHAGIA SAMA SAJA
Tak
ada satu manusiapun yang hidup di dunia ini tanpa rintangan, untuk menjadi
manusia yang lebih baik tentu Alloh akan menguji setiap hambanya untuk
mengetahui seberapa besar kadar keimanan terhadapnya. Ketika ujian datang silih
berganti, manusiapun selalu mengeluh seakan akan tiada habisnya penderitaan,
padahal permasalahan yang kemarin belum juga selesai ternyata ujian pun sudah datang
menanti.
Hidup ini ibarat roda yang selalu berputar kadang di bawah kadang juga
di atas, kadang susah kadang juga senang, semuanya datang silih berganti. Di
mata manusia kebanyakan, kesusahan itu di artikan terhadap materi keduniawian
dan kebahagiaan di artikan jika hidup
dalam bergelimangan harta padahal itu bukanlah patokan. Derita dan bahagia di
dunia ini adalah fana yang semuanya sama sama akan berlalu tak ada satupun yang
kekal di dunia ini. Kebahagiaan itu bukanlah di nilai dari hartanya dan derita
juga bukan dinilai dari miskinya harta, bahagia di dunia belum tentu bahagia di
akhirat dan sengsara di dunia jga belum tentu sengsara di akhirat.
“Sesungguhnya Alloh lebih mencintai hambanya yang
tetap tawakal dan sabar jika di uji dengan kesusahan”
Di
dunia ini kita cenderung memilih kesenangan bukan penderitaan, tapi apalah daya
semuanya sudah ada yang mengatur. Ujian yang di berikan kepada kita bukan berarti
Alloh tidak suka pada kita tapi semata mata untuk melatih kesabaran dan selalu
bersyukur atas apa yang di miliki. Sedangkan kesenangan di dunia tanpa di
sadari bisa menjadikan kita lalai karena rasa yang ingin selalu memiliki
sehingga lupa akan tujuan hidup kita sesungguhnya. Bukankah Alloh menciptakan
jin dan manusia dan semua makhluk hidup yang ada di dunia ini hanya untuk
menyembahnya. Derita dan bahagia tidaklah ada bedanya jika kita menyadari bahwa
dunia ini hanyalah fatamorgana dan semua yang kita miliki hanyalah titipan yang
semuanya sama sama akan musnah.
Hidup di dunia ini bagai sebuah mimpi yang nantinya
akan terbangun juga untuk di kehidupan yang selanjutnya. Bagi seorang muslim
hidup itu hanya di antara adzan dan sholat, tetapi Alloh tidaklah menciptakan
manusia dengan sia sia dengan kesempurnaan yang di miliki manusia dan tidak di
miliki oleh makhluk lain. Maka dari itu janganlah menjadi orang yang hidup
namun tiada umur. Setelah kita sadar bahwa usia yang pendek ternyata dapat di
perpanjang dengan jasa sebagai pusaka yang akan di tinggalkan nanati.
Latahzan’’ hidup di dunia ini
tidaklah lama, susah dan senang sama saja tak ada yang abadi, kita hanya menunggu
hari ini dan esok, mari kita renungkan apa tujuan kita hidup di dunia,
persiapkan diri kita untuk hidup di kehidupan yang sesungguhnya….,!
PUISIKU
MUNAFIK
Kamu bilang cinta sama Alloh
Tapi kenapa kamu masih takut
miskin
Kamu bilang cinta sama Alloh
Tapi kenapa kamu masih takut
sakit
Kamu bilang cinta sama Alloh
Tapi kenapa kamu tak mau menemui-Nya
Kamu bilang cinta sama Alloh
Tapi kenapa kamu malah
menjauh dari-Nya
Kamu bilang cinta sama Alloh
Tapi kenapa kamu tak mau
berjuang untuk-Nya
…………………………………Dalam Renunganku
DUNIAKU ADALAH PENYESALANKU
Kutinggalkan semua duniaku dan
kulangkahkan kaki menuju jalan-Mu
Mencoba melupakan semua hal yang menjadikan aku lupa akan nikmat-Mu
Kumengharap akan ampunan-Mu
Mungkinkah Engkau masih mau menerima tobatku, karena usia tak ada yang tau hingga saatnya malaikat
maut menjemputku
Aku pun tak tau Engkau menjemputku karena penyakitku atau
karna dosaku.
Sungguh ku berharap akan ketetapan iman islamku dalam agama-Mu di
saat ajal menjemputku
Hanyalalah syafa’at dari Nabiku yang selalu membuatku rindu akan akhiratku.
Ku mencoba
untuk selalu mengingat sholawat akan bentuk rasa cintaku dan akan selalu ku lafalkan
asma Tuhanku dalam kalbuku sebagai penerang dalam jiwaku
Hidupku
adalah duniaku dan duniaku adalah penyesalanku dan sesungguhnya akhiratlah
tujuan hidupku
Sungguh bahagia orang
orang yang telah wafat atas keridhoan-Mu
Bukankah jika seseorang cinta
terhadap sesuatu ia akan berjuang untuk mendapatkanya bahkan ia pun rela
berkorban apapun demi dirinya
Sesungguhnya jika engkau benar benar cinta kepada Alloh
maka cintamu akan bisa menembus segala rintangan yang menghalangi hingga engkau
akan merasakan kenikmatan dalam berdzikir yang tiada tara dan seakan akan engkau sedang bertemu denganya….
Senin, 16 Maret 2015
KEMARIN DAN ESOK ADALAH HARI INI
KEMARIN DAN ESOK ADALAH
HARI INI
Seperti kata pepatah lebih baik telur
sekarang dari pada ayam besok, ini adalah sebuah gambaran bahwa hidup kita
hanyalah untuk hari ini saat dimana kita masih menghembuskan nafas bukanlah
kemarin ataupun esok. suatu masa yang telah kita lewati entah susah atau senang
baik maupun buruk itu adalah masa yang tak akan pernah kembali dan tak perlu di
sesali, biarlah hari kemaren kita jadikan sebagai sebuah pelajaran untuk kita
hidup di hari ini.
Begitu juga dengan rejeki, semua
yang kita punya harta pangkat derajat ataupun kemewahan yang lainya, itu semua
hanyalah sebuah titipan. Rejeki kita hanyalah apa yang kita makan pada hari ini
dan saat ini. Andaipun kita mempunyai rejeki yang banyak untuk bekal makan di hari
esok itupun belum tentu rejeki kita, karena bisa jadi nanti atau esok Alloh
akan memberikanya pada orang lain atau mungkin hidup kita yang tak sampai
besok. Hari esok hanyalah sebuah impian yang menjadi harapan yang belum tentu
kita temui karena sesungguhnya hari ini itulah hidup kita. Mari kita jadikan
hari kemarin sebagai sebuah pengalaman untuk kita belajar hidup di hari ini dan
hari esok mari jadikan sebagai sebuah motifasi dan orentasi, juga untuk kita
hidup di hari ini.
Jika kita melihat dan belajar dari
alam misalkan air yang mengalir di sungai pada saat ini sekilas tidaklah
berbeda dengan air yang mengalir pada hari kemarin, padahal air yang mengalir
pada hari kemarin kita tidaklah tau sudah sampai di mana mungkin sudah sampai
di lautan. Ini adalah sebuah gambaran dari masa lalu kita bahwa sesuatau apapun
yang telah di lewati itu tak akan pernah kembali lagi. Andaipun hal yang kemarin
terjadi lagi pada hari ini itu bukanlah masa yang kembali tapi hanya peristiwa
yang terulang bukanlah kembali.
Hidup kita adalah hari ini saat di mana kita
masih bisa merasakan nikmat nikmat-NYA
yang harus selalu kita
syukuri. Misal kita punya rencana untuk esok ataupun masa yang akan datang,
tapi apalah guna memikirkan hari esok yang belum kita temui sedangkan kita
tidak pernah berfikir siapa yang memberi kita hidup sampai saat ini, manusia
hanya bisa berencana sedangkan Alloh lah yang berkuasa, jika kita sudah bisa
merasa bahwa hidup hanyalah hari ini dan hari esok hanyalah motifasi untuk
hidup di hari ini pastinya semua manusia akan mencoba untuk menjadi yang lebih
baik dari pada hari kemarin dan akan selalu mengingat serta bersyukur kepada
siapa yang akan menjadikan hari esok. Seperti yang terdapat dalam sebuah hadist
yang artinya :
“Bekerjalah
kamu seakan akan engkau akan hidup selama lamanya dan beribadahlah kamu seakan
akan engkau akan mati besok”
Jika kita fahami hadist di atas
adalah sebuah motifasi dan juga sebuah peringatan bagi kita yang pada intinya
adalah hidup di hari ini. pada kalimat pertama yang berbunyi “bekerjalah
kamu seakan akan engkau akan hidup selama lamanya” itu menunjukan sebuah
motifasi agar kita lebih semangat dalam melakukan kegiatan pada hari ini karena dengan motifasi tersebut kita akan
merasa bahwa hidup kita masihlah panjang, tapi jangan lalai karena hari esok
hanyalah seakan akan atau sesuatu yang belum tentu kita temui. Kemudian di
perjelas dengan kalimat “beribadahlah kamu seakan akan engkau akan
mati besok” sudah jelas bahwa hidup kita yang nyata adalah hari ini, saat
di mana kita masih bisa menghembuskan nafas dan saat dimana kita harus menjadi
lebih baik karena kemaren dan esok adalah hari ini saat dimana kita harus mulai
meluruskan niat kita hanya karenaNYA dan
semata mata karena untuk mencari keridhoanNYA.
"sesungguhnya manusia yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah golongan orang yang beruntung
dan manusia yang hari ini sama dengan hari kemarin adalah golongan orang yang merugi
dan manusia yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin termasuk golongan orang yang celaka"
Langganan:
Postingan (Atom)